|
Membuat manik-manik Kaca |
Saturday, October 30, 2010 |
Hi Manikers,
Waktu pertama kali saya terpikir untuk mengangkat tema manik jawa ini menjadi tema buku saya berikut, saya sangat semangat, karena sudah lama saya ingin tau, bagaimana manik-manik unik ini dibuat. Pengetahuan tentang membuat manik Lampwork ini sebenarnya mudah untuk didapatkan, liat saja di youtube, search dengan "lampwork", akan banyak sekali video tentang membuat manik janis ini. Tetapi menengok dan melihat sendiri industri manik-manik di Jombang, memberi tiupan gairah baru bagi saya.
Nah, untuk manikers yang juga tertarik, saya akan sharing hasil pemotretan saya selama proses pembuatan manik-manik di Studinya mbak Ria dan pak Budi (http://tokomanikonline.blogspot.com). Sebenarnya ada juga potongan video yang saya buat pada proses itu, tetapi karena masalah teknik belum dapat saya share disini sekarang.
Pertama kali, batangan kaca dipanaskan hingga mencapai titik lelehnya sehingga dapat dibentuk. Pada tangan lainnya, pengrajin memegang tongkat baja (serupa lidi) yang telah dibungkus kaolin, agar nantinya manik bisa dilepaskan dari tongkatnya.
Setelah batangan kaca meleleh dililitkan di tongkat baja menyerupai bulatan atau bentuk yang diinginkan.
Dibentuk dengan bantuan alat serupa sendok.
Diberi penambahan hiasan atau kaca warna lain
Sambil terus dibentuk menurut desain diinginkan
Penambahan detail hiasan sesuai desain
Setelah selesai dan manik-manik telah jadi, diletakkan diatas pasir yang berfungsi untuk membantu proses penurunan suhu kaca agar manik kaca tidak pecah.
Labels: artikel, How to, Jombang, lampwork Jave Beads, Manik kaca |
posted by Mia @ 2:57 AM |
|
|
Berburu manik-manik ke Jombang |
Tuesday, October 19, 2010 |
Hallo manikers,
Jumpa lagi dengan saya...maaf sekali belum sempat update blog ini semenjak hari raya. Tetapi kali ini saya punya cerita menarik tentang perjalanan saya ke Jombang. Tau kan kalau di jombang, tepatnya di desa plumbon-Gambang kecamatan Gudo ada industri kerajinan manik-manik kaca yang sudah merambah dunia.
Nah untuk sampai ke Jombang, kita harus naik kendaraan sekitar 2 jam dari kota Surabaya, melewati Sidoarjo (inget kan yang sampai sekarang masih ada lumpurnya? sayangnya waktu saya lewat daerah sana sudah malam, jadi gak bisa liat jelas kondisi kota Sidoarjo). Kebetulan saya saat itu dijemput dan dipertamukan oleh Bapak Budi, suami dari mbak Ria (http://tokomanikonline.blogspot.com) yang menjadi tuan rumah kunjungan saya kali ini. Terimakasihbanyak ya Pak Budi, mbak Ria.
Tujuan utama kunjungan saya ke Jombang selain kuntuk memuaskan rasa ingin tahu saya, juga karena kebutuhan untuk survey langsung ke lokasi dan melihat langsung pengrajin2 manik Jombang beraksi, di studio manik-manik mbak Ria dan Pak Budi, menyulap limbah kaca dan gelas industri menjadi butiran manik-manik cantik, dalam rangka penulisan buku saya berikut , yang insya Allah akan mengangkat tema manik-manik Jombang.
Buat rekan manikers yang belum paham, keistimewaan manik-manik kaca produksi Jombang ini dibanding manik-manik kaca buatan tangan lain (dalam istilah bahasa Inggrisnya adalah lampwork beads) adalah bahwa bahan baku utama industri manik-manik kaca ini bukanlah batangan2 gelas mahal dari eropa, melainkan batangan2 gelas yang diproduksi sendiri oleh para pengrajin dengan berbahan dasar limbah kaca. Menarik kan?
So, di desa ini tinggal sekitar 1000 orang pengrajin manik-manik dengan kurang lebih 100 pengusaha. Walaupun dari kejauhan kurang terlihat gaungnya, tetapi bila kita telah sampai di dalam desa ini akan terlihat banyak toko di pinggiran jalan utama desa ini memamerkan hasil karya manik-manik setempat.
Salah satu toko manik yang terlihat cukup menarik adalah Beads flower, yang terletak di jalan utama desa ini. Sayangnya pada saat saya berkunjung ke shop yang dimiliki oleh bapak Nurwaskit ini, beliau sedang berada di Malaysia, sehingga saya tidak dapat bertemu langsung dengan beliau. Tetapi bila manikers suatu saat berkunjung ke desa Plumbon-Gambang ini, toko Beads Flower ini pantas dikunjungi karena memiliki pilihan produk mulai dari manik-manik hingga perhiasan jadi yang cukup banyak.
Dalam kunjungan ke Jombang ini, saya juga sempat bertemu dengan bapak Sugiyo, yang tidak lain adalah orang pertama yang memperkenalkan seni membuat manik-manik di desa Plumbon-Gambang ini. Bapak Sugiyo yang memperkenalkan teknik membuat manik-manik ini pada pemuda2 di desa Plumbon-Gambang di tahun 1977 ini menyatakan sangat bahagia melihat keberhasilan pengusaha dan pengrajin Jombang yang hasil karyanya telah dipasarkan di mancanegara, dan bahwa kerajinan manik-manik ini bukan hanya sekedar ketrampilan tetapi juga merupakan mata pencaharian yang menghidupi sebagian besar masayarakat di desa ini.
Bapak Sugiyo, yang hingga saat ini masih aktif memproduksi manik-manik dari studio manik-manik kecilnya di depan rumah menyatakan, masih ada beberapa teknik membuat manik-manik yang beliau ingin kembangkan, tetapi masih belum dapat terlaksana karena kendala biaya dan juga teknologi.
Sebagai informasi manikers, teknik dan peralatan membuat manik-manik di Jombang ini masih sangat tradisional, masih sama seperti ketika pertama kali teknik membuat manik-manik ini diperkenalkan oleh bapak Sugiyo. Beda sekali bila kita melihat gambar dan cara membuat teknik membuat manik gelas di luar negeri.
Sedikit perbedaannya hanyalah, bila dulu para pengrajin menggunakan kompor minyak tanah, sekarang ini mereka menggunakan gas elpiji untuk bahan bakarnya. Peralatan lain seperti tungku, ataupun wajan berisi pasir yang berfungsi sebagain kiln pendingin masih tetap sama seperti 33 tahun yang lalu.
Sungguhpun demikian, dengan peralatan sederhana dan 'primitif', para pengrajin di Jombang ini berhasil memperkenalkan dan memasarkan hasil karyanya ke manca negara. Dari kaca-kaca bekas, pecahan piring, ataupun kaca jendela dapat disulap oleh para pengrajin menjadi butiran manik-manik cantik yang dapat kita manfaatkan. Karenanya sebagai pengguna dan pemanfaat manik-manik, tidak salah bila kita mengucapkan terimakasih kepada bapak Sugiyo yang dengan tulusnya mengajarkan dan menghasilkan pengrajin manik-manik di desa Plumbon-Gambang, sehingga saat ini kita memiliki salah satu bentuk kerajinan manik-manik lain yang dapat kita banggakan.
Buat manikers yang berminat, bisa nengok2 websitenya mbak Ria, online di:
TOKOMANIKONLINE http://tokomanikonline.blogspot.com Exclusive Glass Lampwork Made to Order only JL.Raya Gambang No 41.Gudo.Jombang 085853063034
Team dari TOKOMANIKONLINE |
posted by Mia @ 12:18 PM |
|
|
|