|
Work at home: Membagi Waktu |
Wednesday, August 23, 2006 |
Dari beberapa buku yang saya baca tentang work at home, kita memang mesti mendisplinkan diri dalam urusan bagi waktu. "Work at home" means (really) Work at home. Sama seperti di kantor, ada aturan jam-nya. Cuma bedanya, kerja dari rumah adalah kita yang mengatur waktunya. Tapi yang penting untuk tetap ada adalah perhitungan jamnya. Berapa jam dalam seminggu kita habiskan untuk menangain 'pekerjaan' kita.
Untuk awalnya bisa dicoba 20 jam dalam seminggu. Kalau kurang dari ini, kurang pas untuk disebut work at home, mungkin cuma pas dibilang part-time at home..:-). Sama seperti pekerja kantoran, pekerja dari rumah juga disarankan 35-40 jam seminggu. Tapi ini mungkin sulit buat ibu rumah tangga yang masih ada bayi atau anak-anak yang relatif masih kecil di rumah, at least ini juga masih sulit untuk saya pribadi, berhubung anak-anak saya sendiri banyak kegiatan di dan luar rumah, sementara sayanya "One Mom Show"..:-)
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah: taruh planner di meja kerja untuk catat berapa jam hari ini anda menangani bisnis dan pekerjaan anda. Kalau perlu catat apa yang anda kerjakan selama waktu tersebut, projek mana yang selesai dan projek mana yang belum selesai. Review setiap akhir minggu. Kalau ada overtime, dicatat dan bisa saja buat tambalan minggu berikutnya kalau kebetulan waktu anda kurang dari 20 jam. Hal ini sering terjadi terutama bagi ibu yang menangai bisnis di rumah sekaligus mengurus rumah tangga. Kalau bisnis berjalan baik dan memang anda telah menggaji diri anda sendiri dengan hitungan tertentu, bisa juga anda memberi insentif lebih pada waktu yang berlebih tersebut. Semuanya tergantung anda selaku boss pada bisnis anda. Tergantung kebijaksanaa anda.
Kalau usaha yang anda lakukan adalah pekerjaan yang membutuhkan perhitungan konsumsi waktu, penting juga untuk mencatat berapa lama 1 projek terselesaikan, selain sebelumnya menentukan jam kerja anda per-jamnya. Ini berguna untuk menentukan harga produk ataupun servis ke konsumen.
Yang utama lagi adalah, pada saat anda menyatakan "bekerja", anda harus benar-benar melakukan kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan bisnis anda. Sama saja dengan bila anda bekerja di kantor. Bila perlu buat ruangan tersendiri untuk kegiatan usaha anda, sehingga bila anda telah memasuki jam kerja anda dan memasuki ruang kerja anda, orang lain di rumah mengerti dan tidak mengganggu anda untuk urusan rumah tangga yang tidak darurat. Mengangkat telpon untuk urusan bisnis dianjurkan, tetapi mengangkat telpon untuk urusan ngobrol non bisnis, dapat dilakukan bila anda dapat menyambinya dengan pekerjaan lain yang berhubungan dengan bisnis anda. Bila anda harus mengangkat telpon dari teman anda dan anda tidak dapat menolaknya, silahkan, namun lakukan kegiatan lain yang tidak membutuhkan konsentrasi anda, seperti membersihkan meja kerja anda. Namun sedpat mungkin, bila anda telah masuk ruang kerja anda, konsentrasikan kegiatan anda hanya pada usaha dan pekerjaan anda. Karenanya penting untuk mengatur waktu dan kegiatan dengan orang-orang lain di rumah anda, apalagi bila anda masih memiliki anak usia sekolah yang membutuhkan banyak perhatian anda.
Menjalankan usaha dari rumah sekaligus mengurus rumah tangga membutuhkan kemampuan multitasking dan selfdiscipline yang lebih daripada bila anda bekerja pada orang lain. Anda adalah boss anda sendiri, kemajuan usaha anda tergantung anda sendiri. Karenanya penting sekali anda memanfaatkan setiap detik dari waktu anda untuk kemajuan usaha anda sekaligus kesejahteraan keluarga anda.
Beberapa trik mencuri waktu dan meselaraskan antara bisnis dengan keluarga yang saya lakukan adalah: - Pada saat membantu anak membuat PR, saya lakukan dengan surfing internet. Mencari bahan untuk artikel atau buku, mencari supplier baru, mempelajari trend what's hot - what's not sekaligus mengurus kegiatan online internet. - Acara menunggu anak keluar dari sekolah disambi dengan membaca buku yang berhubungan dengan usaha. Dari segi manajemen, cari ilham dan inspirasi dari majalah dan lain-lain. - Acara jalan ke mall dengan keluarga bisa disambi dengan mencari prospek pemasaran baru atau sekedar menengok barang dan sedikit chit chat dengan pemilik toko. - Pada perjalanan ke luar kota, biasanya saya membawa buku2 yang berhubungan dengan bisnis atau justru membawa peralatan dan keperluan bisnis. Contohnya dalam perjalanan keluar kota saya biasa membawa beberapa manik-manik sekaligus kawat nylon, yang dalam perjalanan bisa saya rangkai untuk menjadi pendant atau kepentingan lain. - Acara ke kantor post bisa dilakukan sambil membawa anak-anak jalan, main ke palygound atau berbelanja. - Sambil menunggu anak bermain di playground, bisa dengan membaca buku yang berhubungan dengan usaha anda. Atau malah kalau memang banyak orang tua lain di sekitar anda, anda bisa menjalin hubungan yang siapa tahu bisa berkembang menjadi hubungan bisnis. - dan lain-lain
Jadi, semuanya balik lagi ke kita. Kalau kita mau nyatut2 waktu ya kita nyatut ke kita sendiri. Kalau kita mau all in one, manfaatnya ke kita sendiri. Semuanya full tanggung jawab kita.
--MG-- |
posted by Mia @ 11:09 AM |
|
|
|